Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Tentang Juli dan merelakan

"Katanya Vibes nya Juli, wanita-wanita tulus akhirnya mundur dan pergi ya" -anonim Sebuah video menghentikan tanganku melanjutkan pertualangan di beranda tiktok malam itu.  Mulutku tersimpul diikuti mata yang menyipit, tak sadar membiarkan video tersebut berulang entah untuk kali yang keberapa. "Trend tiktok memang ada-ada saja ya" fikir dalam benakku. Disaat yang bersamaan, butiran-butiran air mata tak terasa telah bersua dengan ujung simpul senyum yang tetap merekah tatkala tangan menyambut untuk memisahkan. Aku tertawa lirih, bagaimana mungkin sebuah video ini bisa mengacaukan penjara air mata yang kututup rapat beberapa waktu ini. Kepalaku menengadah kelangit diikuti tangan yang berusaha mengeringkan pipi yang  masih kuyub.  Fikiranku kembali ke berapa jam lalu, saat aku terbata-bata menyampaikan kesimpulan dari fikiran yang terus berkelumit beberapa hari lalu.  Sederhana saja, perpisahan kali ini terasa lebih menenangkan daripada waktu lalu.  Tak ada isak tangi

Tradisi Membakar Tunam dan Bedu'e pada Masyarakat Kabupaten Kaur dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri

Disusun Oleh : Nurul Hafiza (E1D020007) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Hal ini membuat Indonesia kaya akan keragaman budaya dan tradisi.  Pen gertian tradisi menurut Aliya (2008)  adalah adat ke biasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.       Salah satu daerah tersebut yaitu kabupaten kaur yang terletak paling selatan provinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung. Kabupaten dengan luas daerah  302.559 Ha itu terhimpun dalam 3 adat yaitu yaitu Pasemah, Semende, dan adat Kaur serta memiliki 15 kecamatan.     Membahas tentang tradisi yang ada di Kabupaten Kaur ini cukup menarik karena masih dilakukan masyarakat, akan tetapi tradisi yang ada di daerah ini kurang mendapat sorotan dari media dan kurangnya literature yang ada sehingga tidak terlalu menonjol dibandingkan tradisi yang ada di daerah lain. Artikel ini ditulis berdasarkan studi pustaka, wa